Tobi of Akatsuki Sprite

Jumat, 18 November 2011

KEBUDAYAAN JEPANG

SADOU

Sadou, atau yang lebih dikenal dengan nama "Upacara Minum Teh" ala jepang adalah tradisi yang konon kabarnya bermulai sebelum Jaman Edo, atau kira-kira 400 tahun yang lalu. Awal-awalnya, tradisi ini dilakukan oleh kalangan bangsawan atau para samurai di jepang terhadap tamu-tamunya, dan terus berlangsung sampai sekarang dan telah menyentuh masyarakat umum di jepang. Tradisi ini memiliki kurang lebih 300 tata cara dan berbeda menurut musim dan tempat, atau kepada siapa para sadou sensei berguru pada pendahulunya, kabarnya dimulai di Kyoto, kota yang penuh dengan budaya tradisional jepang.

upacara minum teh ini adalah salah satu cara meditasi yang mulai dipopulerkan oleh pendeta Buddha dari kelompok Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen. Kalau Anda mengetahui lebih lanjut pasti akan lebih menakjubkan lagi karena seni minum teh ini harus dipelajari secara khusus dan ada sekitar 36 aliran dari upacara unik ini dan beberapa aliran tertentu juga mempunyai cabang atau aliran baru. Tidak cukup hanya dipelajari atau dipraktekkan saja namun juga harus terus diperdalam dan disempuranakan yang kadang memakan waktu bertahun tahun bahkan mungkin juga seumur hidup.

Karena acara minum teh ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang, maka pengetahuan tuan rumah untuk mengaatur ruangan untuk upacara (chashitsu) yang meliputi pemilihan lukisan dinding (kakejiku) bunga (chabana) sangatlah penting. Peralatan lainya seperti mangkuk keramik, sendok, teh dan sebagainya adalah dibuat khusus untuk upacara ini saja jadi bukan peralatan sehari hari. Berikut saya kitipkan beberapa penjelasan dari wikipedia : "Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut."



Istilah Sadou sensei, yaitu sebutan bagi seorang expert / penyaji dalam hal tata cara Sadou jepang.


Sadou Sensei memperagakan sekaligus menjamu dalam upacara minum teh. Cawan untuk minum teh hijau atau ocha dan wadah untuk menyimpan bubuk ocha (wadah kecil berwarna hitam dikanan) diklasifikasikan sebagai sebuah Sakuhin, atau karya seni jepang. Harganya bisa mahal sekali (kira-kira beberapa ratus ribu atau juta kalau dirupiahkan).

Latar belakang tangga merah adalah display boneka yang hanya dibuat pada kesempatan hinomatsuri, atau hari bagi anak perempuan di jepang. Tangga yang bertingkat-tingkat mendeskripsikan kelas dalam masyarakat jaman dulu, dimulai yang teratas dari prince and princess, pendeta, knight, pemusik, dan miniatur mebel dari mulai lemari pakaian, meja hias. Miniatur-miniatur ini dibuat sangat detail,biasanya diberikan oleh nenek, atau ibu untuk cucu atau anak perempuannya. Walaupun benda-benda ini dijual umum, namun yang tampak di diplay ini adalah buatan sang ibunda.

Oya, kabarnya setelah matsuri ini selesai, tangga itu harus buru-buru diberesin lagi karena konon katanya, kalo enggak, anak perempuan yang ada dirumah tersebut susah nikah.

Salah satu jenis okashi, atau penganan manis yang disajikan sebelum meminum ocha. Rasanya yang manis menjadi penawar bagi rasa ocha yang agak pahit (pingin nambah kuenya : ), tapi ternyata gak boleh dalam acara minum teh ini. Kalo nambah tehnya boleh)



Ada beberapa rule yang dipandang sebagai tata krama tamu dalam acara minum teh. Diantaranya :

1) Membungkuk hormat pada penyaji saat ocha disajikan,

2) Memandang ornament yang ada di cawan dengan penuh perhatian, menghargainya sebagai karya seni sebelum meminum teh dalam cawan tersebut,

3) Membuat percakapan ringan kepada tuan rumah tentang barang-barang seni tersebut, seperti siapa yang membuat, kapan dibuatnya (jangan tanya harganya ya..: ). Dan tentunya....harus duduk *pegel* manis : ).



Demikianlah cerita singkat tentang upacara minum teh yang penuh dengan keanggunan, tata krama, keindahan, sekaligus kesederhanaan dalam tradisi jepang. Jangan khawatir tentang pahitnya rasa ocha, dan pegelnya duduk, karena acara ini (kalau formal) adalah salah satu bentuk penghargaan orang jepang terhadap tamunya. Sayang untuk dilewatkan!

free counters