Tobi of Akatsuki Sprite

Selasa, 30 Juli 2013

abstrak e-journal


Abstrak
         Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan rata-rata membaca puisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bintan tahun ajaran 2012/2013. Pengumpulan data untuk kemampuan membaca puisi siswa menggunakan teknik tes. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu analisis yang menggambarkan data dalam bentuk statistik. Aspek yang dinilai adalah aspek penghayatan, intonasi, jeda, dan pelafalan. Hasil analisis kemampuan membaca puisi siswa  menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan membaca puisi berdasarkan aspek-aspek yang diteliti yaitu, aspek penghayatan mendapatkan kategori kurang baik dengan rata-rata 1,42, aspek intonasi mendapatkan kategori baik dengan rata-rata 1,81, aspek jeda mendapatkan kategori baik dengan rata-rata 1,77, aspek pelafalan mendapatkan kategori baik dengan rata-rata 2,10. Rata-rata persentase kemampuan membaca puisi berdasarkan kategori kurang baik sebanyak 38,5% , kategori baik sebanyak 59,6%, dan kategori sangat baik sebanyak 1,9%. Jika dilihat dari kategori yang didapat siswa, siswa yang mendapatkan kategori kurang baik sebanyak 20 siswa, yang mendapatkan kategori baik sebanyak 31 siswa, dan yang mendapatkan kategori sangat baik sebanyak 1 siswa. Hasil keseluruhan nilai rata-rata siswa yaitu 1,77 dengan nilai rata-rata minimum yang didapat siswa 1,25 dan nilai rata-rata maksimum yang didapat siswa 3. Jadi, rata-rata kemampuan membaca puisi siswa kelas VII Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Bintan Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dikategorikan baik.

Kata Kunci: Kemampuan Membaca Puisi

Abstrak 1


ABSTRAK
Dandy Agung Pratama. 2013. KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN AJARAN   2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Kata Kunci : Kemampuan membaca puisi siswa kelas VII
      Keterampilan membaca siswa saat ini masih terbilang sangat rendah, terutama minat membaca puisi. Dalam pembacaan puisi haruslah memperhatikan penghayatan, intonasi, juda, dan pelafalan, sehingga pembacaan puisi bukanlah sekedar membaca teks puisi. Oleh sebab itu, Siswa beranggapan kegiatan membaca puisi merupakan kegiatan yang membosankan, memalukan dan melelahkan, sehingga hasilnya dalam pelajaran puisi terciptalah sebuah suasana yang tidak kondusif. Hanya beberapa siswa yang berminat ditambah dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
     Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan bentuk penelitian analisis yang menggunakan teknik tes. Aspek yang dinilai adalah aspek penghayatan, intonasi, jeda, dan pelafalan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bintan Tahun Ajaran 2012/2013 yang masih aktif sekolah berjumlah 52 siswa setelah penarikan sampel. 
       Rata-rata kemampuan membaca puisi berdasarkan aspek-aspek yang diteliti yaitu, aspek penghayatan mendapatkan kategori kurang baik dengan rata-rata 1,42, aspek intonasi mendapatkan kategori baik dengan rata-rata 1,81, aspek jeda mendapatkan kategori baik dengan rata-rata 1,77, aspek pelafalan mendapatkan kategori baik dengan rata-rata 2,10. Rata-rata persentase kemampuan membaca puisi berdasarkan kategori kurang baik sebanyak 38,5% , kategori baik sebanyak 59,6%,dan kategori sangat baik sebanyak 1,9%. Jika dilihat dari kategori yang didapat siswa, siswa yang mendapatkan kategori kurang baik sebanyak 20 siswa, yang mendapatkan kategori baik sebanyak 31 siswa, dan yang mendapatkan kategori sangat baik sebanyak 1 siswa. Hasil keseluruhan nilai rata-rata siswa yaitu 1,77 dengan nilai rata-rata minimum yang didapat siswa 1,25 dan nilai rata-rata maksimum yang didapat siswa 3. Jadi, rata-rata kemampuan membaca puisi siswa kelas VII Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Bintan Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dikategorikan baik.

free counters